Pemilihan Alternatif-Alternatif Ekonomi
Dalam pemilihan alternatif-alternatif ekonomi terdapat 7 (tujuh) langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan yang dapat di ambil, yakni sebagai berikut:
- Penentuang alternatif yang layak;
- Penentuan horizon perencanaan;
- Mengestimasi aliran kas;
- Menentukan MARR;
- Membandingkan alternatif-alternatif;
- Melakukan analisa pelengkap; dan
- Memilih alternatif terbaik.
- Alternatif Independen, pilih alternatif A atau pilih alternatif B atau keduanya;
- Alternatif Mutually Exclussive, hanya satu alternatif yang boleh dipilih atau tidak sama sekali (karena keterbatasan sumber daya);
- Alternatif yang conditional, alternatif yang terbentuk karena merupakan persyaratan.
Terdapat juga alternatif yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu Alternatif Do-Nothing. Dalam alternatif ini tidak ada biaya yang dikeluarkan bila memilih untuk tidak mengerjakan sesuatu. Dampak dari alternatif ini, apakah kita atau seorang manajer akan menjadi inovator atau dikuasai oleh perubahan.
Penentuan Horizon Perencanaan
- Alternatif yang akan dibandingkan memiliki umur teknis yang sama;
- Alternatif yang akan dibandingkan memiliki umur teknis yang berbeda- beda; dab
- Alternatif yang akan dibandingkan memiliki umur teknis yang abadi (prepetual).
Umur teknis adalah periode waktu suatu alat layak digunakan secara ekonomis. Apabila alternatif-alternatif memiliki umur teknis yang tidak sama, maka cara menetapkan horison perencanaan, yakni sebagai berikut:
- Menggunakan umur semua alternatif berdasarkan KPK. Jika KPK dari alternatif-alternatif cukup besar, metode ini tidak cocok untuk digunakan karena inflasi terjadi secara cepat;
- Menggunakan deret seragam dari aliran kas setiap alternatif;
- Menggunakan umur alternatif yang lebih pendek dan tambahan nilai sisa untuk alternatif yang memiliki umur yang lebih panjang; dan
- Menggunakan umur alternatif yang lebih panjang. Alternatif yang lebih pendek dianggap berulang dan ongkos penggantian (pengulangannya) juga diperhitungkan serta nilai sisa diperhitungkan pada akhir periode.
- Menetapkan suatu periode yang umum dipakai, biasanya antara 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) tahun.
- Tambahkan suatu persentase tetap pada ongkos modal perusahaan (Cost of Capital);
- Nilai rata-rata tingkat pengembalian (ROR) selama 5 (lima) ahun yang lalu digunakan sebagai MARR tahun ini;
- Gunakan MARR yang berbeda untuk horison perencanaan yang berbeda dari investasi awal;
- Gunakan MARR yang berbeda untuk perkembangan yang berbeda dari investasi awal;
- Gunakan MARR yang berbeda pada investasi baru dan investasi berupa proyek perbaikan ongkos (reduksi ongkos);
- Gunakan alat manajemen untuk mendorong atau menghambat investasi, tergantung pada kondisi eonomi keseluruhan dari perusahaan.
- Gunakan rata-rata tingkat pengembalian modal para pemilik saham untuk semua perusahaan pada kelompok industri yang sama.
- Ketersediaan modal,;
- Ketersediaan kesempatan investasi;
- Kondisi bisnis;
- Tingkat inflasi;
- Ongkos modal (Cost of Capital) perusahaan;
- Peraturan pajak;
- Peraturan pemerintah;
- Tingkat keberanian menanggung resiko bagi pengambil keputusan;
- Tingkat risiko atau ketidakpastian yang dihadapi;
- dan lain-lain.
ie = rd . id + (1 – rd) ie
1 – rd = rasio antara modal sendiri dengan modal keseluruhan
id = tingkat pengembalian (ROR) yang dibutuhkan pada modal yang berasal dari pinjaman
ie = tingkat pengembalian yang dibutuhkan pada modal sendiri
ie = (0,50) ( 0,18) + (1 – 0,50)(0,15)
= 0,09 + 0,075
= 0,165 atau 16,5%
- Analisa Nilai Sekarang (Present Worth);
- Analisa Deret Seragam (Annual Worth);
- Analisa Nilai Mendatang (Future Worth);
- Analisa Tingkat Pengembalian (Rate of Return, ROR);
- Analisa Benefit Cost Ratio (BCR);
- Analisa Peride Pengembalian (Payback Period).
- Estimasi yang tidak akurat digunakan dalam studi atau analisa. Hal ini disebabkan sedikit sekali informasi-informasi faktual tentang aliran kas masuk maupun keluar;
- Tipe bisnis dan kondisi ekonomi masa depan. Ketidakpastian ini akan bertambah tinggi bila data-data historis tidak tersedia dan kondisi ekonomi mendatang cukup dramatis karena kondisi bisnis yang sulit dikendalikan;
- Tipe pabrik dan peralatan yang digunakan. Fasilitas-fasilitas untuk fungsi khusus tentunya memiliki tingkat risiko lebih tinggi dibanding dengan fasilitas dengan fungsi umum. Oleh karena itu aliran kas masuk maupun keluar dari kedua tipe ini juga berbeda; dan
- Panjang periode studi (horison perencanaan) yang dipakai. Semakin panjang periode studi maka ketidakpastian akan semakin tinggi.
- Analisa Titik Pulang (Break Even Point);
- Analisa sensitivitas; dan
- Analisa risiko.
- Menentukan nilai ROR;
- Menentukan tingkat produksi dari dua atau lebih fasilitas produksi yang memiliki konfigurasi ongkos-ongkos yang berbeda sehingga pada tingkat tersebut ongkos tahunan yang terjadi adalah sama antara fasilitas yang satu dengan fasilitas yang lainnya;
- Melakukan analisa buat-beli;
- Menentukan berapa tahun yang dibutuhkan (atau berapa produk yang harus dihasilkan) agar perusahaan berada pada titik impas, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sama persis dengan pendapatan-pendapatan yang diperoleh.
- Ongkos investasi;
- Aliran kas;
- Nilai sisa;
- Tingkat bunga;
- Tingkat pajak;
- dan sebagainya.
Pemilihan Alternatif Terbaik