Jenis-Jenis Klinik Kesehatan Gigi
Klinik gigi adalah sarana atau tempat yang dibangun untuk melakukan
perawatan gigi pada seluruh masyarakat yang meliputi usaha-usaha
pencegahan, pengobatan, dan pemulihan (Depkes RI, 1996). Adapun klinik gigi
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 920/Menkes/Per/XIII/1986 merupakan
sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan kepada
masyarakat. Menurut Utoyo (2008) klinik gigi dibagi menjadi 8 (delapan) jenis, yaitu terdiri dari:
- Klinik Gigi Orthodonti;
- Klinik Gigi Pedodonti;
- Klinik Gigi Prosthodonti;
- Klinik Gigi Bedah Mulut;
- Klinik Gigi Konservasi;
- Klinik Gigi Periodonti;
- Klinik Gigi Radiologi; dan
- Klinik Gigi Penyakit Anak.
Klinik Gigi Orthodonti
Klinik Gigi Orthodonti merupakan klinik gigi yang menangani pasien dengan masalah
pertumbuhan, perkembangan, variasi wajah, rahang dan gigi dan
abnormalitas dari hubungan gigi dan wajah serta perawatan
perbaikannya. Secara garis besar ada 2 (dua) macam alat orthodonti yang
sering disebut dengan bracket atau behel, yaitu:
- Alat Orthodonti Lepasan; dan
- Alat Orthodonti Cekat.
Selain beda cara pemakaiannya, kedua alat ini juga
memiliki fungsi yang berbeda. Pada umumnya alat orthodonti lepasan
digunakan pada anak-anak dengan kasus mudah sedangkan alat
orthodonti cekat digunakan untuk pasien dewasa atau anak-anak
dengan kasus yang lebih sulit atau kompleks (Indriati, 2010).
Klinik Gigi Pedodonti
Klinik Gigi Pedodonti merupakan klinik gigi yang menangani masalah pertumbuhan dan
perkembangan pada gigi dan mulut pasien anak. Hal tersebut dibedakan
dengan pasien dewasa karena pasien anak memiliki jenis gigi yang
berbeda dengan gigi orang dewasa dimana pasien anak masih
memiliki gigi susu sedangkan pasien dewasa memiliki gigi tetap. Pada
anak-anak, berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang
memerlukan perhatian khusus (Fajarrid, 2011).
Klinik Gigi Prosthodonti
Klinik Gigi Prosthodonti merupakan klinik gigi yang menangani penggantian satu atau
beberapa gigi asli dan jaringannya yang hilang dengan gigi tiruan (Fajarrid, 2011).
Secara umum gigi tiruan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
- Gigi Tiruan Lepas; dan
- Gigi Tiruan Cekat.
Klinik Gigi Bedah Mulut
Klinik Gigi Bedah Mulut merupakan klinik gigi yang menangani pasien yang membutuhkan
tindakan bedah termasuk disini tindakan cabut gigi (ekstraksi)
sehingga di dalam bagian klinik ini ada yang disebut bagian eksodonti.
Mulai dari cabut gigi sampai operasi gigi dan mulut dilakukan di
dalam klinik gigi ini (Fajarrid, 2011).
Klinik Gigi Konservasi
Klinik Gigi Konservasi merupakan klinik gigi yang menangani perawatan restorasigigi
tiap-tiap gigi misalnya tambalan gigi, pembuatan mahkota buatan. Terdapat bagian Endodontik yaitu perawatan saluran akar gigi. Segala upaya yang ditujukan untuk mempertahankan gigi selama mungkin di
dalam mulut yang salah satunya dengan membuatkan restorasi pada
tiap-tiap gigi yang membutuhkan (Fajarrid, 2011).
Klinik Gigi Periodonti
Klinik Gigi Periodonti merupakan klinik gigi yang menangani pasien dengan perawatan
jaringan penyangga gigi, termasuk diantaranya gusi, tulang rahang dan lain sebagainya misalnya seperti apabila gusi terlihat gelap dan mudah berdarah ini merupakan
salah satu tanda adanya penyakit pada gusi tersebut. Dari pembersihan
karang gigi (skalling) sampai operasi flap, kuret dilakukan di klinik
gigi ini (Fajarrid, 2011).
Klinik Gigi Radiologi
Klinik Gigi Radiologi merupakan klinik gigi yang menangani pasien dengan perawatan
rongga mulut dan maksilofasial menggunakan pencitraan sinar-x.
Klinik Gigi Penyakit Anak
Klinik Gigi Penyakit Anak merupakan klinik gigi yang menangani pasien anak anak yang
mengalami permasalahan gigi dan mulut.
Adapun upaya perawatan klinik kesehatan gigi adalah sebagai berikut:
- Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut (Promotif), yakni berupa:
- Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut;
- Pelatihan Kader;
- Penggunaan alat Peraga; dan
- Pola Makan yang Sehat.
- Upaya Pencegahan Penyakit Gigi (Preventif), yakni berupa:
- Pemeriksaan Plak;
- Sikat gigi massal;
- Scalling Supragingiva; dan
- Pencegahan karies dengan fluor.
- Upaya Penyembuhan Penyakit (Kuratif), yakni berupa:
- Perawatan Gigi dan Mulut Pasca Tindakan;
- Pencabutan Gigi Susu;
- Penumpatan Atraumatic Restorative Treatment (ART);
- Penumpatan dengan Glassionomer; dan
- Penumpatan dengan Amalgam.