Gejala Depresi
Beck (Lubis, 2009) mengemukakan kategori gejala depresi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :
- Simtom Emosional;
- Simtom Kognitif;
- Simtom Motivasional; dan
- Simtom Fisik.
Simtom Emosional
Simtom emosional terdiri dari perubahan perasaan atau tingkah laku
yang merupakan akibat langsung dari keadaaan emosi. Dalam penelitiannya,
Beck menyebutkan sebagai gejala emosional yang meliputi penurunan mood, padangan negatif terhadap diri sendiri, tidak lagi merasakan kepuasan,
menangis, hilangnya respons yang menggembirakan.
Simtom Kognitif
Simtom kognitif menyebutkan gejala kognitifnya antara lain, yakni
penilaian diri sendiri yang rendah, harapan-harapan yang negatif,
menyalahkan serta mengkritik diri sendiri, tidak dapat membuat keputusan,
distorsibody image. Penilaian diri sendiri yang rendah terhadap kemampuan
inteligensi, penampilan, kesehatan, daya tarik, popularitas, atau
penghasilannya. Harapan-harapan negatif termasuk didalamnya
mengharapkan hal-hal yang terburuk dan menolak kemungkinan adanya
perbaikan dan perubahan menuju hal yang lebih baik.
Simtom Motivasional
Penderita depresi memiliki masalah besar dalam memobilisasi dirinya
untuk menjalankan aktivitas-aktivitas yang paling dasar seperti makan,
minum, dan buang air. Simtom motivasional lainnya yakni keinginan untuk
menyimpang dari pola hidup sehari-hari, keinginan untuk menghindar dari tugas, di samping itu cenderung menunda kegiatan yang tidak memberi
kepuasan, lebih sering melamun dari pada mengerjakan sesuatu. Seseorang
lebih sering tertarik pada kegiatan pasif seperti menonton televisi, pergi ke
bioskop ataupun hanya tidur-tiduran di kamar, simtom motivasional
berikutnya keinginan bunuh diri. Meskipun keinginan tersebut juga dijumpai
pada seseorang non depresi, namun frekuensinya lebih sering dijumpai pada
penderita depresi, simtom motivasional berikutnya adalah peningkatan
dependensi sebagai keinginan untuk memperoleh pertolongan, petunjuk,
pengarahan ketimbang melakukan proses aktual tersebut pada orang lain.
Simtom Fisik
Simtom fisik depresi adalah kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, mudah lelah dan kehilangan libido. Adapun gejala depresi menurut Diagnosis Gangguan Jiwa (Maslim, 1993), yaitu :
- Gejala Utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat)
- Afek Depresi;
- Kehilangan minat dan kegembiraan; dan
- Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
- Gejala Lainnya
- Konsentrasi dan perhatian berkurang;
- Harga diri dan kepercayaan diri berkurang;
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;
- Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;
- Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;
- Tidur tergangggu; dan
- Nafsu makan berkurang.
Gejala Depresi menurut Diagnosis Gangguan Jiwa
Gejala Depresi Ringan
Gejala depresi ringan menurut Diagnosis Gangguan Jiwa, pedoman
diagnostiknya adalah :
- Gejala depresi ringan harus memiliki 2 (dua) dari 3 (tiga) gejala utama depresi dan ditambah sekurang-kurangnya dua dari gejala lainnya;
- Gejala depresi ringan tidak boleh memiliki tingkat gejala depresi berat diantaranya; dan
- Waktu lamanya seluruh episode depresi ringan berlangsung sekurang-kurangnnya sekitar 2 (dua) minggu.
Gejala depresi ringan hanya memiliki sedikit kesulitan dalam
pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
Gejala Depresi Sedang
Adapun gejala depresi sedang menurut Diagnosis Gangguan Jiwa (Maslim,
1993) adalah sebagai berikut :
- Gejala depresi terdiri dari 2 (dua) dari 3 (tiga) gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan, dan ditambah sekurang-kurangnya 3 (tiga) dan sebaiknya 4 (empat) dari gejala lainnya;
- Lamanya berlangsung minimum sekitar 2 (dua minggu); dan
- Menghadapi depresi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Gejala Depresi Berat
Sedangkan gejala depresi berat menurut Diagnosis Gangguan Jiwa (Maslim,
1993), adalah :
- Pada gejala depresi harus memiliki tiga gejala utama depresi, serta ditambah sekurang-kurangnya empat dari gejala lainnya dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat;
- Apabila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien sering tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan gejalanya secara rinci. Dalam hal tersebut, penilaian secara menyeluruh terhadap depresi berat masih dapat dibenarkan;
- Depresi biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu, tetapi jika gejala sangat berat dan meningkat sangat cepat, maka dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 (dua) minggu; dan
- Pada depresi berat, sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
Berdasarkan gejala di atas, gejala depresi menjadi empat bagian, yaitu
simtom emosional, kognitif, motivasional, dan fisik. Menurut Diagnosis
Gangguan Jiwa terdapat tiga tingkat gejala depresi, yaitu gejala depresi ringan, sedang dan
berat. Pada tingkat gejala depresi ringan dan sedang, penderita masih dapat
melaksanakan kegiatan sosial dan pekerjaan, meskipun hal ini berat untuk
dilaksanakan, sedangkan untuk penderita gejala depresi berat, penderita sudah
tidak dapat menjalankan kegiatan sosialnya dan pekerjaannya. Diagnosis tingkat gejala depresi dapat dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua minggu, jika
memang amat berat maka diagnosis dapat dilakukan kurang dalam 2 (dua) minggu.
Demikian penjelasan singkat mengenai Gejala Depresi yang dirangkum dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Jika ada pertanyaan atau tanggapan sehubungan dengan artikel ini, silahkan tinggalkan pesan atau komentar di akhir postingan. Terima kasih.